Kemerosotan Moral Remaja Semakin Menggurita

SHARE:


Lagi-lagi negeri ini dihadapkan sebuah kisah yang menyayat hati. Sebayak 11 remaja diamankan petugas Kepolisian Polsek Bobotsari, Purbalingga. Mereka sebelumnya viral membawa senjata tajam dan semua merupakan warga Purbalingga. Sembilan orang dari kecamatan Bobotsari dan dua orang dari kecamatan Rembang. Barang bukti yang diamankan yaitu dua buah senjata tajam jenis celurit terbuat dari besi, tiga buah pipa dari paralon yang dibentuk menyerupai senjata tajam jenis celurit dan parang. Hasil dari pemeriksaan menurut mereka, tujuan awal dibentuk kelompok, untuk wadah ngobrol, nongkrong, dan main game bareng. Namun kemudian memposting foto dan vidio melalui media dengan membawa  senjata tajam agar kelompoknya menjadi besar dan lebih dikenal. 

Berita miris, penemuan bayi di saluran irigasi Bancar Cahyana, di Desa Karangkemirj, Kemangkon, bahwa bayi tersebut sudah meninggal sejak 2-3 hari. Perkiraan bayi berusia 7-8 bulan kandungan. (6/3/2024, Serayunews). 

Warga Dusun Sirongge Kelurahan Kembaran Kulon, Purbalingga digegerkan dengan temuan bayi di belakang salah satu rumah warga. Diketahui bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 19.30, kondisi bayi masih hidup dan sehat dibungkus tas plastik dan tali pusat masih menempel dengan berat badan 1,78 kilogram panjang 44 sentimeter. (15/5/2024, detikjateng). 

Bacok ipar hingga tewas,di Cipaku, mrebet, seorang pria berinisial NS (30), ditangkap polisi karena menikam saudara iparnya yang berinisial MS (34) hingga tewas. Kejadian bermula saat anak pelaku menangis, korban datang mengingatkan supaya jangan menangis, karena anak dari korban juga sedang sakit. Lalu istri pelaku menampar pipi korban dan korban membalasnya tapi tidak keras. Kemudian istri pelaku mengadu ke suaminya, suaminya pun langsung mengambil parang dan menyerang korban hingga tewas. (Rabu, 15/5/2024, detikjateng). 

Samini (65) warga pagedongan, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga yang diduga menjadi korban KDRT sang suami Sugianto (69) akhirnya meninggal dunia. Karena korban luka robek pada bagian kepala dan memar di atas mata kiri. Dari keterangan saksi dan pelaku penganiayaan berawal dari cekcok pasutri tersebut. Diduga istri pelaku berulang kali mengungkit permasalahan yang telah lampau, membuat pelaku gelap mata, pelaku mengambil kayu panjang   kemudian pelaku memukul kepala korban yang berada di dapur.

Kemerosotan moral kian meningkat dan bahkan tingkah polah generasi hari ini sudah sangat jauh dari agama. Generasi hari ini mudah tersulut emosi dan melakukan tindakan anarkis yang membahayakan orang lain bahkan telah menjadi pelaku kriminal yang sadis. Bahkan tidak hanya generasi anak-anak generasi orang tua pun mudah untuk tersulut emosi. 

Kenapa semua ini bisa terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Solusi seperti apa yang bisa menyelesaikan? 

Menanggapi maraknya persoalan-persoalan yang terjadi sejatinya lahir dari rusaknya sistem kehidupan hari ini. Sistem sekularisme yang memisahkan agama dengan kehidupan telah berhasil menjauhkan agama dari generasi muda dan generasi orang tua. Jadilah pola sikap mereka mengikuti hawa nafsunya sendiri. Ditambah sistem informasi yang juga rusak, menjadikan informasi yang sampai kepada mereka, semuanya adalah sampah yang kian menjerumuskan mereka pada kebebasan. 

Media hari ini yang menjadi corong tindak amoral generasi. Pembunuhan, pornografi pornoaksi, KDRT, tawuran  yang disodorkan media tanpa filter pada generasi, melahirkan tindakan bejat yang tidak jarang berujung pada kriminal. Sistem sanksi yang buruk menjadikan pelaku kejahatan tidak tersentuh hukum. Hukum menjadi mandul menciptakan perlindungan yang aman bagi generasi. 

Bagaimana sistem pendidikan hari ini yang sekuler, telah berhasil menjadikan generasi fokus pada akademik, tetapi mengabaikan nilai-nilai agama. Ini karena agama adalah pedoman hidup manusia yang seharusnya melekat erat dalam kepribadian mereka. 

Sudah seharusnya pemangku kebijakan melihat lebih dalam akar persoalan maraknya kejadian-kejadian yang muncul di tengah-tengah kehidupan, sehingga kebijakan yang ditetapkan tidak akan kontraproduktif dengan pencegahannya. Sayangnya sistem pemerintahan hari ini pun tidak bisa dipisahkan dengan pemahaman sekuler liberal, bahkan regulasi hari ini memang di buat untuk makin mengencangkan budaya sekuler liberal.

Berbagai kebijakan ditetapkan dengan landasan sekuler liberal. Salah satu contoh ketika menentukan solusi atas tingginya pergaulan bebas adalah dengan seks aman bagi siapa saja, entah itu pasangan yang sudah menikah ataupun belum. Artinya, sistem ini telah melegalkan perzinaan yang itu jelas bertentangan dengan agama. 

Bukti lainnya, aturan agama malah dipersoalkan. Misalnya pelarangan bagi pemerintah daerah serta sekolah negeri untuk mewajibkan seragam muslimah kepada siswi-siswinya. Aturan ini bisa menjadikan siswi-siswi, khususnya yang muslimah, terbiasa menggunakan kerudung yang itu telah diwajibkan oleh syariat bagi siswi yang sudah balig. 

Jelas sekali bahwa liberalisasi yang kian tertancap pada masyarakat merupakan buah dari diterapkannya sistem busuk buatan manusia yang lemah dan terbatas. Sistem ini menjadikan kehidupan manusia menjadi rusak. 

Sistem Islam terbukti sukses membangun manusia unggul dari aspek aqliah (pola pikir) dan nafsiah (pola sikap). Bukan hanya menciptakan sosok ilmuwan cerdas, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik. Kecerdasan ilmu yang mereka miliki diberdayakan untuk kemaslahatan umat. Mereka gunakan ilmunya untuk menciptakan berbagai hal yang bermanfaat bagi rakyat dan negara. 

Negara juga memberikan penghargaan yang begitu tinggi atas jerih payah ilmu dan temuan teknologi mereka kala itu. Itulah kehebatan Islam. Kecerdasan disertai dengan keimanan menghasilkan ilmu yang memberi manfaat bagi kehidupan. Kuncinya adalah Islam dijadikan sebagai peta jalan dalam menjalankan  roda pemerintahan. 

Islam memiliki sejumlah mekanisme menyeluruh untuk mewujudkan generasi berkepribadian Islam mulia. Pertama, menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Sehingga seluruh mata pelajaran akan berkesinambungan dengan peningkatan keimanan seorang hamba kepada Allah Ta'ala. Setiap ilmu harus senantiasa dikaitkan dengan basis akidah Islam yang membuat seluruh peserta didik makin taat kepada Allah Ta'ala. 

Kedua, negara memberikan akses pendidikan untuk seluruh rakyat secara gratis. Dalam pandangan Islam, pendidikan adalah kebutuhan primer. Negara wajib memfasilitasi tanpa memungut biaya dari rakyat. Sehingga para peserta didik bisa lebih tenang menempuh pendidikan sesuai yang diminati. Orang tua juga bisa lebih fokus dalam mendidik anak-anak mereka tanpa merasa risau dengan biaya pendidikan. 

Ketiga, suasana lingkungan dan masyarakat yang kondusif. Negara tidak menoleransi segala bentuk pemikiran dan tsaqafah asing yang merusak. Suasana yang dibangun adalah masyarakat yang terbiasa berdakwah. Merekalah kontrol sosial sesungguhnya di tengah masyarakat. 

Keempat, menegakan sanksi tegas bagi pelaku kejahatan. Sistem sanksi akan berlaku sebagai upaya kuratif ketika berbagai upaya preventif masih dilanggar. Efek nyata penerapan sistem sanksi dalam Islam adalah membuat pelaku jera sehingga ia tidak akan pernah berpikir untuk mengulangi kejahatannya. Setiap pelaku kejahatan yang sudah terkategori akil baligh dan mukalaf bisa diterapkan sanksi Islam atasnya, termasuk jika pelakunya adalah remaja. 

Untuk mewujudkan generasi unggul membutuhkan sistem yang mendukung. Tanpa sistem Islam, segala upaya yang dilakukan akan menghambat lahirnya generasi berkualitas. Oleh karena itu untuk menyelamatkan generasi dari kerusakan hanya bisa dilakukan dengan penerapan sistem Islam secara kaffah dalam bingkai naungan Khilafah Islam. Wallahua'am bishawwab. []

Oleh: Sudarti / Aktifis Muslimah Purbalingga

COMMENTS

Nama

Berita,1083,Budaya,71,Daerah,73,Ekonomi,319,Hukum,217,Internasional,97,Kesehatan,27,Nasional,770,Opini,363,Pakar,306,Pembaca,12,Pendidikan,54,Politik,298,Redaksi,12,Redaktur,6,Sosial,99,Teknologi,31,Tokoh,94,Video,21,
ltr
item
ETERNANEWS: Kemerosotan Moral Remaja Semakin Menggurita
Kemerosotan Moral Remaja Semakin Menggurita
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirDhCVpDxh7LG68OcaEw-fNUHLhARDoar8vXPkY9sLEEVi0hBNAheL_14vHmciEJceF-UCNsFasEtu1qs0V0jvMsOkcd2oQ3OMJPpkh1Rsf3v6yrud1WR3XQet4iT_Q1pmQbK7dbklqikgXz9OzEmY4RMXatn5xzHcZzuU_T_hBav9X_ZIouVf9aDw7mg/w640-h640/Merah%20dan%20Putih%20Ilustrasi%20Stop%20Korupsi%20Konten%20Instagram.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirDhCVpDxh7LG68OcaEw-fNUHLhARDoar8vXPkY9sLEEVi0hBNAheL_14vHmciEJceF-UCNsFasEtu1qs0V0jvMsOkcd2oQ3OMJPpkh1Rsf3v6yrud1WR3XQet4iT_Q1pmQbK7dbklqikgXz9OzEmY4RMXatn5xzHcZzuU_T_hBav9X_ZIouVf9aDw7mg/s72-w640-c-h640/Merah%20dan%20Putih%20Ilustrasi%20Stop%20Korupsi%20Konten%20Instagram.png
ETERNANEWS
https://eterna-news.blogspot.com/2024/06/kemerosotan-moral-remaja-semakin.html
https://eterna-news.blogspot.com/
https://eterna-news.blogspot.com/
https://eterna-news.blogspot.com/2024/06/kemerosotan-moral-remaja-semakin.html
true
7145129698342027077
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy