![]() |
| Ilham Efendi |
ETERNANEWS.COM, Saat ini Indonesia didiami lebih dari 250 juta penduduk. Negeri ini telah menyaksikan kenangan sejarah lepas dari imperialisme klasik.
“Kegagalan pemerintah dan korupsi membuat banyak kalangan menjadi pesimis akan terjadinya perubahan yang positif bagi Indonesia. Padahal Indonesia sebenarnya menduduki tambang minyak, emas, aneka ragam kekayaan hayati dan non hayati lainnya,” kata Direktur Resist Invasion Center (RIC) Ilham Efendi.
Kepada ETERNANEWS (9/11/2017) Ilham mengatakan rezim barat memahami benar hal ini sehingga para pembuat kebijakan Amerika selalu memonitor perubahan yang terjadi di Indonesia karena mereka mengkhawatirkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bangkit.
“Kalangan intelektual Amerika pun melihat bahwa Indonesia lebih mencintai Islam, dan kini bergerak ke arah melepas sistem sekuler. Karena itu, kita harus memahami bahwa kita memiliki potensi untuk mengubah diri kita sendiri,” tutur Ilham.
Dia menambahkan untuk melaksanakan konsepsi Neoliberalisme, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu baratnya, mereka membentuk Sebuah Tata Dunia Baru dengan menempatkan AS sebagai Polisi Dunia.
“Tujuannya memaksakan proses demokratisasi dengan paham liberalisme-kapitalisme sebagai ideologi politik di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia,” papar Ilham.
“Selanjutnya memaksakan proses liberalisasi di segala bidang kehidupan. Menguasai secara paksa sumber-sumber ekonomi yang potensial, yang memiliki sumberdaya alam dan sumber hayati yang berlimpah ruah, melalui berbagai peraturan perundang-undangan yang menguntungkan kepentingan asing,” pungkasnya. [dio]

COMMENTS