![]() |
| M. Ismail dari LARAS |
BANGKITPOS.COM, “Saya mengamati Ahok dihukum dan kalah pula dalam pilkada salah satu sebabnya HTI secara massif menyuarakan haram pemimpin kafir, calon yang diusung oleh partai berkuasa tersebut gagal. HTI dicari-cari kesalahannya. Berdalih membahayakan NKRI dan Pancasila, penguasa pun mendapat bisikan tentang bahayanya ide Khilafah yang diusung HTI,” kata pengamat politik dari LARAS M. Ismail kepada BANGKIT POS (9/11/2017).
Ismail mengatakan Ide HTI dikhawatirkan akan membuat Indonesia menjadi “seragam” dan menghilangkan “keberagaman”. Indonesia akan diislamisasi.
“Dikira, kalau Islam diterapkan orang kafir akan teraniaya. Didiskriminasi. Tidak dilindungi. Orang Kristen, Hindu, Budha, Konghuchu, Yahudi, dll akan dipaksa masuk Islam. Kalau tidak mau, akan dimusnahkan. Sehingga, jika di Indonesia akan diterapkan syariat Islam, niscaya akan terjadi pertumpahan darah. Peperangan seperti di Suriah atau Afghanistan,” imbuhnya.
Ismail mengungkapkan kekhawatiran seperti ini sangat tendensius. Menunjukkan ketidakpahaman konsep syariat Islam dan Khilafah itu sendiri.
“Kita maklum. Ini karena saking jauhnya sejarah penerapan Islam di era Khilafah yang terakhir runtuh 1924, sampai hari ini. Sejarah yang sengaja ditutupi oleh dunia. Dijauhkan dari benak umat Islam,” lanjutnya.
Ismail menambahkan jangankan nonmuslim, yang muslim sendiri pun banyak yang belum memahami sejarah Khilafah dan konsep syariat Islam kafah. Terlebih, tidak memahami dalil-dalil kewajiban penegakannya.
“Apalagi khilafah palsu ala ISIS dijadikan propaganda hitam untuk menyerang fiqih khilafah. Ini peran para ulama, tidak hanya HTI untuk menjelaskan dan mengedukasi masyarakat tentang konsep-konsep syariat Islam secara gamblang,” pungkasnya. [ge]

COMMENTS