![]() |
| Ahmad Fathoni |
ETERNANEWS.COM, “Pandangan yang mendasar adalah bahwa Rezim Barat secara konsisten menyamakan Islam dan terorisme,” ujar Ahmad Fathoni kepada ETERNANEWS (9/11/2017).
Direktur el Harokah Research Center itu mengatakan Trump dan pemerintah di Negara-negara Barat mengklaim bahwa mereka sedang melakukan perang melawan teror dan bukan melawan Islam. Hal itu menciptakan stereotip negatif tentang kaum Muslim dan Islam dan membuat takut masyarakat dengan pembicaraan tentang ancaman teror.
“Saat Inggris dan Uni Eropa mengkritik tribalisme Trump, saat yang sama di negeri-negeri mereka tumbuh intoleransi rasisme dan kekerasan terhadap kaum minoritas – termasuk terhadap kaum Muslim dan imigran,” imbuhnya.
Fathoni mengatakan bahwa konsekuensi berikutnya adalah kaum muslim ‘dihimbau’ untuk beradaptasi dengan meninggalkan nilai-nilai Islami dan mengadopsi nilai-nilai rusak dari politik sekular. Sebuah sikap permusuhan yang begitu jelas terus diarahkan kepada kaum Muslim.
“Insiden kebijakan Trump menandaskan klaim bohong bahwa mainstream politik AS memiliki sesuatu yang bisa ditawarkan kepada komunitas muslim saat di tengah masyarakat sekular Barat terpuruk,” tuturnya.
Fathoni menambahkan saat ini masyarakat Barat bertanya-tanya tentang sistem ekonomi kapitalis, eksploitasi imperialis Barat yang menghancurkan seluruh dunia, budaya seks bebas kaum muda, serta eskalasi perilaku permusuhan dan antisosial ketika keluarga berantakan, perceraian, perkosaan, pelecehan anak dan korupsi politik telah menjadi norma.
“Maka adalah penting bagi kaum muslim untuk menyuarakan nilai-nilai Islam dan menunjukkan bagaimana Islam menghasilkan masyarakat yang pantas,” pungkasnya. [ria]

COMMENTS