![]() |
| Aminudin Syuhadak |
BANGKITPOS.COM, Dalam sistem ekonomi kapitalisme akan meniscayakan kesenjangan ekonomi, pasalnya ekonomi secara makro bertumpu pada ekonomi non riil.
“Pasalnya dalam pasar modal dengan putaran uang sangat besar tidak menghasilkan barang dan jasa, tidak juga menyerap tenaga kerja,” ujar Koordinator LANSKAP Aminudin Syuhadak kepada BANGKIT POS Selasa, 26 September 2017.
Amin menjelaskan hanya uang bertemu uang yang pada akhirnya akan menimbulkan bubble economic atau gelembung ekonomi. Dan pada satu titik akan meledak dan akan menimbulkan depresi ekonomi.
“Sementara bagi pemilik modal lebih menarik bagi mereka untuk menginvestasikan dananya pada pasar modal. Karena mereka tidak terpikir untuk membangun pabrik, menggaji pegawai dan segala tetek bengek masalah lainnya,” imbuhnya dia.
Bagi Negara kapitalis, lanjut Amin dengan banyaknya uang yang beredar di pasar modal menganggap terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Padahal yang terjadi hanyalah wealth illusion. Karena pada kenyataanya tidak terjadi perubahan sektor bisnis produktif,” lanutnya.
Lanjut Amin pada sisi lain, kapitalisme juga akan memudahkan bagi para pemilik modal besar untuk mengkases modal lebih besar.
“Dikarenakan jaminan modal mereka. Sementara yang miskin akan kesulitan mengakses modal oleh karena tidak adanya jaminan modal mereka, maka pada akhirnya yang kaya akan makin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Dan ini terus berputar layaknya lingkaran setan yang tidak berujung,” pungkasnya. [rei]

COMMENTS