![]() |
| Suhari dari PAC |
BANGKITPOS.COM, “Indonesia tetap menjadi incaran asing hingga detik ini,“ ujar Suhari Pengamat Politik dari Political Analysis Center (PAC) kepada BANGKIT POS pada Senin, 21 Agustus 2017.
Suhari mengatakan salah satu problem utama negeri kita saai ini adalah penjajahan secara soft power.
“Sayangnya, pemahaman umum tentang penjajahan pada masyarakat hanya dalam bentuk invasi militer dan pendudukan sebagaimana yang dilakukan Belanda dan Jepang terhadap Indonesia di era kolonialisme. Sedangkan penjajahan gaya baru yang disebut neoimperialisme tidak dapat diindera umat,” imbuhnya.
Suhari juga menambahkan, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya namun masih menganut sistem dari penjajah dan tidak mengadopsi sistem Islam. Indonesia pun menjadi negara sekuler yang terwujud dalam bentuk negara republik dengan penerapan aturan-aturan penjajah Belanda seperti KUHP.
“Pentingnya Indonesia bagi Amerika digambarkan oleh para pemimpin Amerika. Presiden AS, Richard Nixon pernah menyebut Indonesia sebagai hadiah terbesar di wilayah Asia Tenggara dan Presiden Lyndon Johnson menyatakan kekayaan alam Indonesia yang melimpah sebagai alasan Amerika mendekati dan membantu Indonesia,” imbuhnya.
Suhari menilai, kini penjajahan dibungkus dalam kerangka globalisasi dan liberalisasi; pasar bebas, investasi, privatisasi, termasuk liberalisasi dalam ranah politik, liberalisasi agama dan sosial budaya masyarakat. [mad]
“Sayangnya, pemahaman umum tentang penjajahan pada masyarakat hanya dalam bentuk invasi militer dan pendudukan sebagaimana yang dilakukan Belanda dan Jepang terhadap Indonesia di era kolonialisme. Sedangkan penjajahan gaya baru yang disebut neoimperialisme tidak dapat diindera umat,” imbuhnya.
Suhari juga menambahkan, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya namun masih menganut sistem dari penjajah dan tidak mengadopsi sistem Islam. Indonesia pun menjadi negara sekuler yang terwujud dalam bentuk negara republik dengan penerapan aturan-aturan penjajah Belanda seperti KUHP.
“Pentingnya Indonesia bagi Amerika digambarkan oleh para pemimpin Amerika. Presiden AS, Richard Nixon pernah menyebut Indonesia sebagai hadiah terbesar di wilayah Asia Tenggara dan Presiden Lyndon Johnson menyatakan kekayaan alam Indonesia yang melimpah sebagai alasan Amerika mendekati dan membantu Indonesia,” imbuhnya.
Suhari menilai, kini penjajahan dibungkus dalam kerangka globalisasi dan liberalisasi; pasar bebas, investasi, privatisasi, termasuk liberalisasi dalam ranah politik, liberalisasi agama dan sosial budaya masyarakat. [mad]

COMMENTS