![]() |
| Yuli Sarwanto |
BANGKITPOS.COM, Neoliberalisme merupakan paham yang menghendaki pengurangan peran negara di bidang ekonomi. Dalam pandangan neoliberalisme, negara dianggap sebagai penghambat utama penguasaan ekonomi oleh individu/korporat.
“Pengurangan negara dilakukan dengan privatisasi sektor publik seperti migas, listrik, jalan tol dan lainnya; pencabutan subsidi komoditas strategis seperti migas, listrik, pupuk dan lainnya; penghilangan hak-hak istimewa BUMN melalui berbagai ketentuan dan perundang-undangan yang menyetarakan BUMN dengan usaha swasta, ” ujar Analis Ekonomi Yuli Sarwanto kepada BANGKIT POS Selasa, 12 September 2017.
Yuli menambahkan bahwa neoliberalisasi sesungguhnya merupakan upaya pelumpuhan negara, selangkah menuju corporate state (korporatokrasi).
“Ketika itu dalam Negara korporatokrasi, negara dikendalikan oleh persekutuan jahat antara politikus dan pengusaha. Akibatnya, keputusan-keputusan politik tidak dibuat untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan korporasi (perusahaan) baik domestik maupun asing, ” imbuhnya.
Yuli mengkhawatirkan bahwa hal ini menjadi malapetaka Indonesia yang semakin miskin dan sengsara. Hamparan limpahan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya justru dinikmati oleh para korporat domestik maupun asing, rakyat dibiarkan susah dan sengsara. [jay]

COMMENTS