![]() |
| Ulama dan Tokoh Kecamatan Coblong Bandung |
BANGKITPOS.COM, BANDUNG - “Perppu ini sangat represif, merepresentasikan penguasa yang super diktator dan otoriter, " tegas shahibul fadhilah Ustadz Dwi Sancahyo, S.S., saat menyampaikan pemaparannya terkait bahaya Perrpu Ormas dalam agenda pertemuan para Tokoh dan Ulama Kecamatan Coblong Kota Bandung yang membahas tentang Perppu No.2 Tahun 2017 tersebut.
Agenda yang diadakan pada hari Sabtu sore (2/09/2017), di Masjid 'Urwatul Wutsqo ini digagas oleh shahibul fadhilah al mukarrom Drs. KH. Ahmad Rifa'i selaku Ketua DKM 'Urwatul Wutsqo dan juga Ketua MUI Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Bandung.
Hadir pada agenda ini para Ulama dan Tokoh Kecamatan Coblong, diantaranya Sesepuh Pondok Pesantren Miftahul Jannah Cisitu KH. Hafidzin, Drs. KH. Anwar Nuryamin dari Muhamadiyyah, Ustadz Mulyana selaku Mubaligh, Ustadz Dwi Sancahyo,S.S. selaku Alumni Aksi 212, Ustadz Asep selaku tokoh masyarakat, Ustadz Pujo, S.T. salah satu khatib, Syahril selaku pemuda masjid, Ubaidilah selaku pengurus DKM dan beberapa pengurus dan pemuda masjid 'Urwatul Wutsqo.
Menanggapi pemaparan terkait bahaya Perppu Ormas ini, shahibul fadhilah al mukarrom Drs. KH. Anwar Nuryamin selaku Tokoh dari Majelis Tabligh Muhamadiyyah Jawa Barat, menyatakan : “Rezim ini sudah kalap. Ini merupakan kriminalisasi ulama kemudian ormas. Yang paling membahayakan dari rezim ini, ketika kekuatan asing dan aseng ingin menguasai sektor ekonomi dan politik itu menandakan akan mendominasinya kekuatan minoritas menindas mayoritas. ” Adapun terkait dengan konsep Khilafah, beliau menyatakan “Khilafah harus tetap disosialisasikan tetapi harus disampaikan dengan bahasa pendidikan, Khilafah bukanlah perkara yang baru. ”
Adapun shahibul fadhilah al mukarrom Ust. Pujo, S.T., tokoh yang sudah berpengalaman di partai politik, menyatakan : “Kita harus bekerjasama, kita harus saling menguatkan. tujuan Kita sama menuju Khilafah Islamiyyah. Tujuan titik fokus sama, kalau bisa kita saling menguatkan, “ katanya.
Shahibul fadhilah al mukarrom Ustadz Mulyana selaku Mubaligh menambahkan perlu adanya lokomotif bersama untuk dakwah ini "Perlu adanya lokomotif bersama untuk dakwah ini, supaya kita tinggal mengikuti, " tandasnya.
Di akhir agenda, Drs. KH. Ahmad Rifa'i menutup dengan do'a dan dilanjut ramah tamah di rumah beliau. [th]

COMMENTS