![]() |
| Aminudin Syuhadak |
Direktur LANSKAP Aminudin Syuhadak menyatakan Muslim Rohingya disebut oleh PBB atau oleh UNHCR itu sebagai entitas yang paling menderita di seluruh dunia. Mereka itu betul-betul sudah terusir dari kampung halamannya sendiri.
Selain itu mereka baru berada di tempat relatif aman pun juga terusir. Mereka seolah-olah menjadi manusia yang tidak punya tempat untuk berdiam. Inilah yang disebut sebagai stateless. Warga yang tidak punya negara.
“Ribuan Muslim Rohinyga ditinggalkan tanpa perlindungan, keamanan, dan makanan dan air dalam gelombang baru serangan berdarah oleh tentara Myanmar yang kejam. Kondisi mereka tertindas oleh mayoritas umat Budha tidak berbeda dengan kondisi umat Muslim kita di Palestina atau status Masjid Aqsa yang diberkati yang menderita di bawah perang oleh orang-orang Yahudi, realitasnya bahwa ini konflik SARA, ” ujarnya kepada BANGKIT POS Kamis, 9 September 2017.
Selanjutnya Aminudin mengatakan bahwa Suu Kyi disebut-sebut sebagai pendekar demokrasi, bahkan pernah mendapatkan hadiah nobel perdamaian, tapi ternyata dia setelah menjadi penguasa tidak berbuat apa-apa untuk menolong rakyatnya sendiri.
“Muslim Rohingya itu bagian tak terpisahkan dari Burma, bahkan Rohingya ada lebih dulu dibandingkan Burma. Tapi alih-alih memberikan pertolongan, bahkan menyebut kata “Rohingya” pun tidak pernah dilakukan Aung San Suu Kyi, ” pungkasnya. [jay]
“Ribuan Muslim Rohinyga ditinggalkan tanpa perlindungan, keamanan, dan makanan dan air dalam gelombang baru serangan berdarah oleh tentara Myanmar yang kejam. Kondisi mereka tertindas oleh mayoritas umat Budha tidak berbeda dengan kondisi umat Muslim kita di Palestina atau status Masjid Aqsa yang diberkati yang menderita di bawah perang oleh orang-orang Yahudi, realitasnya bahwa ini konflik SARA, ” ujarnya kepada BANGKIT POS Kamis, 9 September 2017.
Selanjutnya Aminudin mengatakan bahwa Suu Kyi disebut-sebut sebagai pendekar demokrasi, bahkan pernah mendapatkan hadiah nobel perdamaian, tapi ternyata dia setelah menjadi penguasa tidak berbuat apa-apa untuk menolong rakyatnya sendiri.
“Muslim Rohingya itu bagian tak terpisahkan dari Burma, bahkan Rohingya ada lebih dulu dibandingkan Burma. Tapi alih-alih memberikan pertolongan, bahkan menyebut kata “Rohingya” pun tidak pernah dilakukan Aung San Suu Kyi, ” pungkasnya. [jay]

COMMENTS