![]() |
| Ilham Efendi |
BANGKITPOS.COM, Menyikapi Krisis Yaman, Direktur Resist Invasion Center (RIC) Ilham Efendi mengatakan bahwa pemerintah Yaman merekayasa krisis-krisis dalam masalah BBM untuk mengkondisikan masyarakat agar menerima resep yang dipaksakan Bank Dunia dan IMF.
“Sistem kapitalisme tidak menganggap kekayaan melimpah di Yaman sebagai milik umum. Masyarakat dianggap sebagai konsumen dan dianggap tidak ikut memilikinya. Negara pun menjual hasil-hasil tambangnya, tidak mendistribusikan secara adil,” ujar Ilham kepada BANGKIT POS Sabtu, 16 September 2017.
Ilham menganalisis bahwa minyak dan gas juga tidak luput dengan ditelantarkan secara sengaja dan dijadikan sebagai alat menciptakan krisis-krisis mencekik. Semua langkah itu adalah akibat dari politik ekonomi keliru yang diadopsi oleh rezim berkuasa yang mengadopsi sistem ekonomi kapitalisme.
Ilham mengurai bahwa problem Yaman hari ini adalah masalah kelaparan di Yaman terkait dengan krisis politik di negara yang saat ini.
“Terorisme, kemiskinan dan pengangguran itu semuanya adalah hasil rekayasa rezim. Kemudian rezim menempelkan kejahatan-kejahatannya, keagenannya dan kelemahannya dihadapan problem-problem dan krisis-krisis yang mencekik negeri,” imbuhnya.
Ilham juga menambahkan aksi-aksi militer di Yaman terjadi karena faktor Amerika dan keterlibatan Inggris untuk sampai pada solusi politik jalan tengah diantara kekuatan-kekuatan yang saling bersaing yang tunduk kepada dua kekuatan internasional yang berpengaruh di kawasan. [andik]

COMMENTS