![]() |
| Tiga tersangka Saracen |
Ketiga tersangka tersebut adalah JAS, MFT, dan SRN. JAS ditangkap di Pekanbaru, Riau, pada 7 Agustus 2017, sedangkan MFT ditangkap di kawasan Koja, Jakarta Utara pada 21 Juli 2017. Adapun, SRN ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, pada 5 Agustus 2017.
Menurut keterangan polisi didapatkan barang bukti yang disita dari JAS ada 50 SIM card berbagai operator, 5 hardisk CPU, 1 HD laptop, 4 ponsel, 5 flashdisk, dan 2 memory card. Dari MFT 1 ponsel, 1 memory card, 5 SIM card, dan 1 flashdisk. Dari SRN 1 laptop plus hardisk, 2 ponsel, 3 SIM card, dan 1 memory card.
Kasus Saracen ini menuai banyak reaksi dari masyarakat. Termasuk di antaranya adalah wartawan senior, Asyari Usman. Dia juga turut merespon di dalam keterangan tertulisnya berjudul "SARACEN: Polisi Mulai “Kesulitan” Melanjutkan Kasus Ini".
Tulisan tersebut berasal dari status facebook Asyari Usman pada 26 Agustus 2017. Di dalam tulisan tersebut wartawan senior ini menyinggung beberapa kasus yang di tangani kepolisian dimana dalam kasus-kasus tersebut polisi mengalami "kesulitan" dalam mengungkapnya.
Di antara kasus-kasus yang Asyari sebut antara lain, pertama adalah tentang Saracen ini. Dimana menurut Asyari kepolisian mengatakan bahwa mereka “kesulitan” mengungkap pihak yang pernah memesan ke kelompok Saracen untuk menyebarkan ujaran kebencian berbau sara dan hoax.
Kedua adalah kasus yang menimpa Habib Rizieq Shihab (HRS). Asyari mengatakan bahwa polisi mengalami "kesulitan" untuk mengungkap dan menangkap penyebar chat sex Habib Riziq Shihab (HRS). Ketiga adalah kasus penyiraman terhadap Novel Baswedan.
Dari beberapa kasus tersebut kemudian Asyari memaklumi seraya mengingatkan kepolisian agar tidak terlalu banyak mengatakan "kesulitan" kepada masyarakat.
"Kita sangat maklum akan kesulitan yang dialami kepolisian. Cuma, kita pantas mengingatkan Pak Polisi bahwa kalau “kesulitan mengungkap” terlalu banyak diobral, bisa jadi nanti nilainya semakin lama semakin berkurang di mata masyarakat. Jangan terlalu banyak dilempar ke pasar Pak, supaya customer tidak merasa bosan, " ungkap Asyari dalam keterangan tertulisnya. [ar]

COMMENTS