![]() |
| Suro Kunto |
BANGKITPOS.COM, Permasalahan pengupahan buruh dinilai menjadi masalah pelik yang hanya terjadi di Indonesia. Berdasarkan pemaparan dari Ketua SP-BRS Suro Kunto mengatakan Indonesia belum bisa menyelesaikan permasaahan buruh padahal sudah merdeka puluhan tahun.
“Posisi buruh yang serba sulit juga disebabkan oleh hubungan antara buruh dan pengusaha. Dimana-mana, antara buruh dan pengusaha selalu memiliki perbedaan kepentingan yang mendasar, ” ujar Suro kepada BANGKIT POS Jumat, 01 September 2017.
Suro menambahkan di pihak buruh, motif utama ia bekerja kepada pengusaha adalah untuk mendapat upah, sebagai pertukaran atas tenaga kerja yang telah ia keluarkan untuk berproduksi.
“Upah yang diharapkan tidak hanya sekedar untuk memulihkan tenaganya agar dapat bekerja kembali keesokan harinya untuk sekedar hidup, namun juga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya secara layak sesuai dengan standar manusiawi, ” imbuhnya.
Selanjutnya Suro menegaskan di pihak pengusaha, laba dan terus mendapatkan laba sebanyak-banyaknya adalah tujuan yang utama. Dua kepentingan yang bertolak belakang tersebut akan menghasilkan keadaan yang tidak seimbang antara buruh dengan pengusaha. Buruh tidak bisa menuntut apa-apa karena hidup mereka berada ditangan pengusaha.
“Solusi yang mungkin bisa membantu buruh adalah hadirnya peran pihak ketiga yang mampu menjembatani sekaligus memiliki kekuatan untuk mengatur hubungan buruh dan pengusaha yang dipegang oleh pemerintah, ” tuturnya.
Suro mengatakan bahwa kenyataannya pemerintah pun tidak maksimal bahkan cenderung di atur pengusaha sehingga buruh harus memperjuangkan nasibnya sendirian. “Maka pemerintah harus hadir!” tegasnya. [cepi]

COMMENTS