![]() |
Yoni Kurniawan dari API |
“Kita tentu menolak jika setiap saat rakyat direkayasa dan dibentuk mindsetnya untuk menerima bentuk baru dari penjajahan asing dengan gembira dan gegap gempita. Setiap waktu rakyat kita dapat dibenturkan satu dengan yang lain dalam menyikapi sebuah perubahan lingkungan yang menabrak pranata bernegara yang diatur melalui berbagai perangkat peraturan dan perundang-undangan, ” Ujar Yoni kepada wartawan BANGKIT POS Ahad, 27 Agustus 2017.
Yoni menilai dalam negara sekuler, keberadaan media adalah perwujudan kebebasan dan hak asasi manusia. Negara sekuler harus memberikan kebebasan pada setiap orang dan semua pihak untuk mengungkapkan pandangan apapun dan menampilkan tayangan seperti apapun tanpa peduli akibatnya merusak generasi.
“Indonesia tidak membatasi konten media secara tegas. Memang ada aturan seperti UU Penyiaran namun aturan yang ada bersifat lentur, mudah disiasati sehingga tulisan dan tayangan yang merusak keyakinan seseorang, menyebarkan paham kebebasan, mengandung pornografi dan kekerasan masih ada, ” imbuhnya. [jay]
COMMENTS