Beberapa Bacaan Gharib dalam Alquran

Gharib secara sederhana adalah bacaan tertentu di dalam Alquran yang dibaca secara khusus. Hal penting dalam proses pembelajaran Alquran adalah adanya metode talaqqiy, yaitu metode belajar dengan adanya guru secara langsung. Sehingga dengan adanya guru secara langsung (berhadapan) bisa ada koreksi jika ada perlu dibenarkan dalam proses belajar membaca Alquran. Terdapat banyak sekali bacaan gharib di Alquran. SEBAGIAN bacaan gharib yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:

1.        TASHIL ( تسهيل )

Hanya ada satu tempat di dalam Alquran, yaitu pada QS. Fushilat (41) Ayat: 44.

Cara membacanya, pada HAMZAH KEDUA harus dibaca SAMAR.

 

2.        IMALAH ( إمالة )

Hanya ada satu tempat di dalam Alquran, yaitu pada QS. Huud (11) Ayat: 41.

Cara membacanya adalah MEMIRINGKAN menjadi E pada huruf RA’ nya.

 

3.        ISYMAM ( إشمام )                                              

Hanya ada satu tempat di dalam Alquran, yaitu QS. Yusuf (12) Ayat: 11.

Cara membacanya dengan isyarat memajukan bibir (MECUCU) tanpa bersuara di tengah huruf NUN yang bertasydid (idealnya harus ada guru yang membimbing).

 

4.        SAKTAH ( سكتة )

Perbedaan tanda saktah dalam kedua mushaf sebagai berikut:

Terdapat di empat (4) tempat di dalam Alquran, yaitu:

a.       QS. Al-Kahfi (18) Ayat: 1

       b.      QS. Yasin (36) Ayat: 52

c.       QS. Al-Qiyamah (75) Ayat: 27

d.      QS. Al-Muthaffifiin (83) Ayat: 14

Cara membacanya adalah dengan adanya JEDA TAHAN NAFAS sekitar 2 detik (2 ketukan).

5.        NAQL ( نقل )

Hanya ada satu tempat di dalam Alquran, yaitu QS. Al-Hujarat (49) Ayat: 11

Cara membacanya dengan KASHRAH pada LAM  à  bi’sa-LIS-mu

 

6.        IBDAL ( إبدال )

Hanya ada satu tempat di dalam Alquran, yaitu QS. Al-Ahqaf (46) Ayat: 4.

Cara membacanya bisa dengan cara washal (disambung) atau waqaf (berhenti).

 

7.        HURUF YA

Hanya ada satu tempat di dalam Alquran, yaitu QS. An-Naml (27) Ayat: 36.

Cara membacanya ada tiga (3) cara, yaitu:

a.       Saat washal (disambung) ----- AA TAA NI YA-LLAH (huruf YA difathah)

b.      Saat waqaf (berhenti) ----- AA TAA NII (huruf YA disukun)

c.       Saat waqaf (berhenti) ----- AA TAAN (huruf NUN disukun)        

Allahu a'lam bi ash-shawab

Penyusun: Lutfi Sarif Hidayat (Eterna Foundation Purbalingga)