![]() |
| Ilustrasi (source: viva.co.id) |
Kali ini penulis akan berbincang tentang
pemuda saat zaman sekarang. Dimana para pemudanya hobby alias candu dengan yang
namanya maksiat. Bagaimana tidak dikatakan bahwa ini adalah gaya trend anak
pemuda zaman sekarang. Contohnya pergaulan bebas, hamil di luar nikah, aborsi,
prostitusi, main game, tik-tokan dan sebagainya, acap kali kita temukan di
lingkungan sekitar para pemuda kita.
Hal-hal tersebut seolah sudah menjadi sesuatu yang biasa dan bukan merupakan
hal yang tabu lagi. Seperti sudah tidak memiliki rasa malu, hal-hal tersebut
sering kali dilakukan secara terbuka dan menjadi gaya hidup bagi para pemuda
saat ini.
Terutama para ABG dan remaja termasuk
pelajar SD, SMP dan SMA. Hal tersebut
sudah tidak asing lagi bagi mereka. Sungguh ironis memang, mendapati generasi muda
saat ini sudah terkontaminasi dengan Budaya Barat, yang sejatinya tidak sesuai
lagi dengan ajaran agama Islam.
Bahkan dengan kemajuan teknologi dewasa
ini, membuat para pemuda menghabiskan waktunya hanya untuk bermain getget
dengan melihat tontonan atau membuat konten negatif yang mereka sukai. Hal ini dijadikan kesibukan pemuda apalagi saat musim pandemi
saat ini, hanya berada dirumah saja bisa menghabiskan waktu yang cukup lama selalu
bersama getget untuk memuaskan keinginan mereka. Entah itu baik atau buruk bagi
mereka, yang penting para pemuda candu melakukannya.
Tidak hanya berhenti sampai di situ,
bahkan pemuda saat ini banyak Kecanduan
pornografi, menyebabkan mereka menginginkannya untuk memuaskan hasrat muda
mereka. Salah satu caranya adalah dengan melakukan seks bebas, sehingga
terjadilah aktivitas yang diharamkan tersebut.
Hal
ini malah menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadi gaya hidup mereka di zaman
modernisasi seperti ini. Mereka seolah-olah meniru budaya Barat yang melakukan
hal tersebut secara bebas, dimana perbuatan tersebut dianggap sebagai hal yang
wajar dan normal. Padahal, hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap ajaran
Islam.
Jelas, ini menimbulkan kerusakan pada
para pemuda kita terutama pemuda Islam yang seharusnya mereka merupakan agent
of change dimasa akan datang. Bahwa pemuda harapan bagi setiap masa,
hari-harimu digunakan untuk apa saja? Ingat kembali apa tujuan hidup di dunia
ini. Terlebih lagi sebagai seorang muslim sudah memahami bahwa tujuan hidupnya
di dunia yaitu meraih syurga.
Nah, dari itu agar tidak
ikut-ikutan tersesat candu maksiat, yang
berakhir penyesalan kelak di hari
perhitungan. Oleh karena itu, tak ada kata selain lawan dan tangkal
kemaksiatan. Cara praktis menangkalnya yaitu:
Pertama, Kuatkan aqidah dan keimanan . Aqidah
dan Iman tidak akan muncul dengan sendirinya. Aqidah dan iman ini harus dicari
dengan cara mempelajari Islam sehingga muncullah pemahaman yang berkepribadian
Islam yang membentengi diri dari perbuatan maksiat. Karena setiap perbuatan
akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt. Allah telah berfirman dalam
Al-Qur’an.
“Pada hari itu diberitakan kepada
manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia
itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan
alasan-alasannya.” (QS. Al-Qiyamah: 13 – 15).
Kedua, Kiat-kiat dalam melaksanakan ibadah. Tidak
cukup hanya dengan membentengi aqidah dan keimanan. Hal ini harus dibarengi
dengan istiqamah melaksanakan ibadah. Tidak saja Ibadah wajib yang rutin
dilakukan namun harus dibarangi dengan ibadah sunnah lainnya. Agar keimanan
semakin kokoh dan jauh dari virus
kemaksiatan yaitu bisa melawan godaan syaitan.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setan adalah kuman (virus) bagi hati anak Adam. Jika hati anak Adam sedang dzikir atau ingat kepada Allah, kuman itu menjadi mati (kabur). Sebaliknya, jika hatinya sedang lupa (kepada Allah), kuman itu (pun) beraksi menggodanya.”(HR. Ibnu Abi Dun-ya).
Ketiga, Rutin ikut pengajian. Selanjtunya agar aqidah dan imannya kuat serta istiqamah menjalankan aktivitas ibadah harus senantiasa ikut mengkaji Islam secara rutin. Agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat sebagai jalan menuju aktivitas kebaikan. Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata mengenai mempelajari dan mengajarkan ilmu. “Pelajariah ilmu karena sesungguhnya memperlajari ilmu itu adalah takut kepada Allah swt, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih, mendalaminya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah, mengorbankan untuk ahlinya adalah taqarrub kepada Allah swt. Dia adalah teman dalam kesendirian, sahabat dalam khalwat, petunjuk saat bahagia dan sengsara, keseimbangan dikala hati kosong, kawan ketika tidak ada teman selainnya, serta cahaya jalan ke surga”
Keempat, Berteman dengan orang sholih. Senantiasa bergaul dengan orang-orang yang sholih. Bersama dengan mereka memburu kebaikan. Agar kita senantiasa selalu istiqamah dalam penjagaan mereka dengan menasehati ketika kita melakukakan kemaksiatan. Jangan sekali-kali menyendiri. Karena godaan syetan senantiasa menghampiri. Baik dari golongan jin dan manusia, karena bisikan tajam melakukan kemaksiatan selalu mengintai. Maka perlunya teman yang sholih untuk selalu menguatkan dalam ketaatan.
Jadi buat para pemuda senantiasalah sibuk dalam kebaikan yang menghantarkan diri munuju ketakwaan kepada Allah sehingga meraih kesuksesan akhirat demi meraih kesenangan hakiki. []
Penulis: Siti Hajar M. Sos ( Aktivis Dakwah dan Penulis)

COMMENTS