![]() |
Muhammad Isnur |
BANGKITPOS.COM, JAKARTA - LBH Jakarta-YLBHI menilai ada kaitan antara aksi pengepungan oleh massa semalam dan pernyataan Presiden Jokowi mengenai 'Gebuk PKI'. Pernyataan itu dianggap rawan disalahgunakan.
"Yang ingin saya sampaikan gini, ketika Pak Jokowi bilang 'gebuk', yang terjadi di masyarakat adalah kata Jokowi itu 'gebuk'," ujar Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada wartawan di Komnas HAM, Senin (18/9/2017).
Baca juga:
Kesaksian Warga Soal Aksi Pembubaran Acara PKI di LBH Jakarta
Terdengar Pekik 'Ganyang PKI' Sebelum Ricuh di YLBHI
"Kenapa Polisi Nembakin, Kami bukan Pembunuh Seperti PKI"
YLBHI Bantah Gelar Kongres tentang Komunisme
Polisi dan TNI Pastikan Acara LBH Jakarta Bukan Terkait PKI
Isnur meminta Jokowi lebih berhati-hati dalam bertutur. Pernyataan Jokowi tersebut menjadi legitimasi masyarakat untuk menyalahgunakan kata-kata tersebut.
"Jadi Presiden hati-hati dengan kata-kata, itu akan menjadi legitimasi untuk masyarakat menggunakan kata itu dan disalahgunakan. Bisa jadi kepada media besok," ujar Isnur.
"Saya pikir Jokowi harus melihat kembali kalimatnya. Harus melihat kembali dampak yang diucapkan ketika Presiden berkata seperti itu," sambung Isnur.
Isnur tidak mengetahui apakah aksi semalam bernuansa politik atau tidak. Namun dia memastikan ada kata-kata 'gebuk'.
"Tapi yang saya rasakan di lapangan adalah mereka para penyerang menggunakan kata yang sama dengan presidennya dan menggunakannya dengan salah tempat dan salah sasaran," tutur Isnur. [dtk]
COMMENTS