![]() |
Ary Naufal, Direktur Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) |
BANGKITPOS.COM, Direktur Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Ary Naufal kepada BANGKIT POS mengatakan mencabut subsidi BBM merupakan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
“BBM merupakan komoditas strategis yang menjadi kebutuhan setiap elemen masyarakat. Oleh karena itu, apabila subsidi yang sejatinya merupakan kebijakan untuk memudahkan masyarakat untuk memperolehnya dicabut maka dampak negatifnya akan dirasakan oleh masyarakat secara umum,” ujar Ary kepada BANGKIT POS Senin, 18 September 2017.
Ary mengatakan BBM adalah komoditas yang keberadaannya sangat mempengaruhi komoditas lain. Pencabutan subsidi BBM akan mengakibatkan kenaikan harga BBM yang juga akan diikuti oleh kenaikan harga komoditas lain. Itu dikarenakan proses produksi dan distribusi komoditas lain juga menggunakan BBM.
“Apabila perusahaan memandang biaya produksi dan distribusi suatu barang semakin naik maka hal yang paling logis tanpa mengurangi kualitas barang adalah dengan mengurangi jumlah produksi atau menaikkan nominal harga. Berkurangnya kuantitas barang di pasaran pun menyebabkan kenaikan harga apabila permintaan besar sedangkan penawaran sangat terbatas,” imbuhnya.
Sudah begitu, lanjut Ary dalam proses pembangunan infrastruktur pun senantiasa menggandeng pemodal asing untuk menancapkan investasinya di bidang SDA.
“Investasi asing timur saat ini di Indonesia cukup besar dalam pembangunan infrastruktur di negeri ini. Perlu diingat motivasi asing dalam berinvestasi dalam infrastruktur di negeri ini adalah untuk profit yang sebesar-besarnya. Jangan sampai infrastruktur yang dibangun semakin memberi kemudahan untuk menjadi mesin-mesin baru untuk mengeruk SDA milik rakyat,” imbuhnya. [irul]
COMMENTS