![]() |
| Ilustrasi |
BANGKITPOS.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan dan promosi Meikarta Cikarang tetap berjalan kendati proyek milik Taipan Grup Lippo itu tidak mendapatkan izin. Promosi yang tetap berjalan kendati tidak memiliki izin merupakan bentuk teror dan radikal korporasi terhadap rakyat dan negara.
“Teror Meikarta ini harus dihentikan,” tegas pengamat politik Muslim Arbi seperti dikutip intelijen beberapa waktu lalu.
Dikatakan Muslim, proyek pembangunan Meikarta berpotensi memunculkan ketimpangan sosial dan bisa menyulut konflik kapan saja.
“Proyek ini seperti api dalam sekam yang bisa memunculkan konflik bila tidak diatasi secara cepat,” kata Muslim.
Ia berpendapat, Meikarta dengan kekuatan modal yang dimiliki Grup Lippo berkeinginan mencengkeram negara melalui daya finansial yang luar biasa.
Muslim memperkirakan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak akan berdaya menghadapi proyek Meikarta milik Grup Lippo. Bahkan enam proyek infrastruktur andalan pemerintahan Jokowi dikabarkan telah dimasukkan ke dalam materi promosi Meikarta.
“Bisa jadi proyek Meikarta ini terkait dengan aliran dana Pilpres 2019, di mana Lippo Group membantu dana kampanye Jokowi,” ungkap Muslim.
Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI) Doni Zakiyamani menegaskan bahwa pengembang Meikarta, Grup Lippo telah melakukan ‘kudeta’ terhadap wewenang negara.
Menurut dia, Lippo lupa bahwa negeri masih memiliki pemerintah, baik itu pemda maupun pemerintah pusat. Jika pemerintah pusat diam saja berarti negera tidak lagi memiliki pemimpin. Hanya Pemda Jawa Barat yang berani menyatakan Lippo belum mengantongi izin.
“Meikarta menjadi bukti bahwa Jokowi adalah ‘budak’ kapitalisme terutama pengusaha Cina. Salah satu kesalahan bangsa ini menyerahkan kekuasaan padanya,” tegas Doni. [bp]
Sumber: swamedium.com

COMMENTS