![]() |
| Ilustrasi |
BANGKITPOS.COM, JAKARTA - Utang Indonesia kepada luar negeri yang melambung cepat di era Pemerintahan Jokowi membuat prihatin banyak tokoh bangsa, termasuk Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua. Bahkan, menurutnya, Jokowi pantas dijuluki pahlawan pengutang terbesar Indonesia
Abdullah Hehamahua mengatakan hal itu saat menjadi pebicara utama bedah buku ‘Jihad Melawan Korupsi’ yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Indonesia Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) di Peradilan Semu Fakultas Hukum USU, Kota Medan, Sumut, di akhir pekan ini.
“Setiap tahun ada tambahan utang Indonesia kepada luar negeri,” sebutnya seperti dilansir dari RMOLSumut.
Seperti diketahui, utang luar negeri Indonesia sampai akhir Mei 2017 mencapai Rp 3.672,33 triliun. Utang ini naik Rp 1.067,4 triliun jika dibandingkan sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 Rp 2.604,93 triliun.
Selain itu, Abdullah Hehamahua juga mengungkapkan bahwa selama dipimpin oleh Presiden Jokowi, bunga utangnya mencapai Rp 100 triliun. Atas fakta tersebut, ia menilai bahwa Presiden Jokowi pantas diberi gelar bapak ‘pahlawan penghutang terbesar Indonesia’.
“Pak Jokowi luar biasa prestasinya utangnya. Dapat dikatakan beliau adalah pahlawan penghutang terbesar Indonesia,” ujar Abdullah Hehamahua.
Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Salamuddin Daeng dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) menyoroti menurunnya utang luar negeri swasta, namun utang pemerintah justru yang naik. Apakah ini pertanda swasta tidak lagi doyan berutang? Mana ada di dunia swasta tidak doyan utang?
Ternyata di Indonesia pada era pemerintahan Jokowi, menurut Salamuddin, swasta tidak perlu utang. Cukup negara melalui pemerintah yang berhutang. Hutang negara tersebut toch nantinya akan menjadi proyek proyeknya swasta nasional.
Bahkan Pada era pemerintahan Jokowi anggaran publik telah dipindahkan secara efektif menjadi proyek proyek bancakan swasta.
Melalui apa? Kata Salamuddin Daeng, melalui mega proyek jalan tol, mega proyek listrik, mega proyek kereta cepat, mega proyek pelabuhan, mega proyek bandara, mega proyek MRT, mega proyel LRT, proyek proyek yang dibiayai dengan utang pemerintah.
Mega proyek yang akan menumpuk utang negara namun secara efektif akan memperkaya taipan dan asing. Di era pemerintahan Jokowi ini negara bangkrut, namun taipan dan asing pesta pora. [bp]
Sumber: swamedium.com

COMMENTS