![]() |
| Lalang Darma Bakti |
“Ketika tren yang muncul, bahwa agar cepat besar, setiap bentuk media massa penting untuk melemparkan kepemilikannya ke dalam pasar modal. Kondisi semacam ini, akhirnya membuat redaksi yang bergulat dalam ranah media tanpa segan "menjual" netralitas dan kesungguhannya untuk menyerap aspirasi rakyat, dan menggantinya dengan kepentingan Kapitalis, sang pemilik modal, ” ujar Lalang kepada wartawan BANGKIT POS Selasa, 29 Agustus 2017.
Lalang mengatakan dengan modal yang besar media yang telah go public mengalahkan berbagai media lain yang minim modal. Mereka berkembang menjadi media mainstream dengan kekuatan yang sangat besar dan dibaca banyak orang.
“Hingga dalam pergulatan opini publik, jangkauan dan pengaruhnya dapat terasa lebih besar. Sementara itu, media lain cenderung kecil daya jangkaunya. Kebanyakan bahkan hanya diakses oleh kalangan terbatas dengan jangkauan yang juga kalah jauh dibanding media mainstream, " imbunya.
Namun Lalang mengingatkan ada hal yang tidak menguntungkan mereka. Menurutnya bahwa jahatnya media mainstream bisa membalikkan persepsi umat yang benar. [agb]

COMMENTS