![]() |
| Ilustrasi |
BANGKITPOS.COM, Pemanfaatan tekonologi nuklir dengan benar akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Begitu juga sebaliknya, jika teknologi nuklit digunakan untuk keperluan yang tidak benar. Maka akan bisa menimbulkan gejolak, konflik dan bahkan perang yang menelan korban jiwa.
Menurut R. Andhika Putra Dwijayanto, seorang asisten penelitian Teknologi Energi Nuklir mengatakan perang-perang yang terjadi, seperti Perang Dingin tidak terlepas dari adanya pemenfaatan teknologi nuklir ini.
"Ya soal senjata nuklir itu tadi. Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet itu kan pada dasarnya pamer kekuatan. Pakai apa? Dua hal yang diungkapkan oleh Bung Karno dulu; teknologi nuklir dan antariksa. Nah, pamer teknologi nuklirnya adalah dengan senjata nuklir. Kenapa senjata nuklir? Karena itulah bentuk senjata terkuat yang pernah ada di bumi hingga saat ini. Coba bayangkan saja, cukup 52 kg uranium atau 10 kg plutonium, satu kota hancur. Mau tidak dahsyat bagaimana?" ujarnya kepada BANGKIT POS Jumat, 24 Agustus 2017.
Alumnus Teknik Nuklir UGM ini menjelaskan bahwa dengan adanya pengetahuan tentang potensi dahsyat senjata nuklir, negara-negara besar ikut beramai-ramai membuat senjata nuklir untuk keperluan militernya. Perang pengaruh politik antara negara pengemban kapitalisme yang digawangi Amerika Serikat dan negara pengemban komunisme yang digawangi Uni Soviet menambah ‘semangat’ untuk membuat senjata nuklir sebanyak-banyaknya menurutnya.
Selain itu Andhika yang juga tergabung dalam Komunitas Muda Nuklir Nasional (Kommun) melanjutkan bahwa di puncak-puncaknya, kedua negara yaitu AS dan Uni Sovyet total memiliki sekitar 20 ribu unit senjata nuklir. Uni Soviet menurutnya bahkan pamer dengan menguji ledak senjata nuklir terbesar yang pernah ada saat ini, Tsar Bomba.
"Tapi ya namanya juga pengujian, tidak ada korban jiwa. Lokasinya saja di pantai utara Rusia yang dingin dan tidak berpenghuni. Tapi yang jelas, kalau Tsar Bomba diledakkan di Jakarta, satu kota itu akan hancur sama sekali, sementara dampak radiasi panas yang sangat berbahaya sampai mematikan bisa terasa sampai seluruh Bodetabek, " pungkasnya. [ar]

COMMENTS