![]() |
Ilustrasi |
BANGKITPOS.COM, JAKARTA - Hingga semester I-2017, ada 24 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kerugian. Berdasarkan data Kementerian BUMN, angka kerugian dari 24 BUMN tersebut mencapai Rp 5,852 triliun pada semester I-2017.
Jika dibandingkan tahun lalu, jumlah BUMN yang mengalami kerugian berkurang dari 27 di semester I-2016 menjadi 24 di semester I-2017. Namun, dari sisi nilai kerugian bertambah sedikit, dari Rp 5,826 triliun di semester I-2016 menjadi Rp 5,852 triliun di semester I-2017.
"Semester I-2017 ada 24 BUMN rugi. Dibandingkan semester I-2016 27 BUMN," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A. Putro di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).
Sebanyak 24 BUMN yang mengalami kerugian bergerak di berbagai sektor, antara lain perdagangan, farmasi, pariwisata, percetakan, pertambangan, industri strategis, industri keuangan, hingga transportasi.
Salah satu BUMN yang mengalami kerugian di semester I-2017 adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Di sepanjang semester I-2017, perseroan mengalami kerugian sebesar US$ 283,8 juta (atau sekitar Rp 3,77 triliun, kurs Rp 13.314 per dolar) dengan mengakumulasikan kerugian di kuartal I-2017 sebesar US$ 99 juta dan kerugian kuartal II-2017 184,7 juta. Angka ini mengalami kenaikan signifikan semester I-2016 US$ 63,19 juta.
Adapun 24 BUMN rugi, antara lain:
Sebanyak 24 BUMN yang mengalami kerugian bergerak di berbagai sektor, antara lain perdagangan, farmasi, pariwisata, percetakan, pertambangan, industri strategis, industri keuangan, hingga transportasi.
Salah satu BUMN yang mengalami kerugian di semester I-2017 adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Di sepanjang semester I-2017, perseroan mengalami kerugian sebesar US$ 283,8 juta (atau sekitar Rp 3,77 triliun, kurs Rp 13.314 per dolar) dengan mengakumulasikan kerugian di kuartal I-2017 sebesar US$ 99 juta dan kerugian kuartal II-2017 184,7 juta. Angka ini mengalami kenaikan signifikan semester I-2016 US$ 63,19 juta.
Adapun 24 BUMN rugi, antara lain:
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Perum Bulog
PT Berdikari (Persero)
PT Indofarma (Persero) Tbk
PT Energy Management Indonesia (Persero)
PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
PT Pos Indonesia (Persero)
Perum PFN
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
PT Balai Pustaka (Persero)
PT PAL Indonesia (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT INTI (Persero)
PT Dirgantara Indonesia (Persero)
PT Amarta Karya (Persero)
PT PDI Pulau Batam (Persero)
Perum Damri
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Danareksa (Persero)
PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero)
PT Iglas (Persero)
PT Istaka Karya (Persero)
[dtk]
COMMENTS